BEPE BICARA SOAL
Ketajaman striker Persija, Bambang Pamungkas pada Liga Super Indonesia (ISL) menurun. Musim ini, Bepe-panggilan akrab Bambang Pamungkas- hanya mengoleksi 14 gol atau defisit 5 gol dibanding musim lalu.
Dengan koleksi ini, Bepe hanya berada di urutan ke-10 daftar pengoleksi gol terbanyak. Gelar top skorer sendiri jatuh ke tangan striker Bontang FC, Aldo Barreto, yang mengoleksi 19 gol.
Kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi peluang Bepe untuk kembali memperkuat timnas. Apalagi timnas Merah Putih akan dikomandoi oleh pelatih baru Alfred Riedl yang tak mengenal istilah pemain bintang.
Bepe dalam wawancara dengan VIVAnews di mes Persija, Ragunan, Jakarta Selatan, tidak membantah kalau performanya sedang menurun. Namun pria kelahiran Getas, Semarang, 10 Juni 1980 itu belum berniat pensiun dari timnas.
Pada kesempatan yang sama, Bepe juga menjelaskan mengenai kegagalan yang dialami Persija selama ini. Tak lupa, pemain yang sempat berlaga di Liga Malaysia itu mengungkapkan harapannya terhadap timnas ke depan.
Berikut petikan wawancaranya:
Sepakbola itu berkembang dari zaman ke zaman. Zaman dulu dan sekarang itu berbeda. Kalau dulu mungkin tidak banyak tim yang ingin juara, sedangkan sekarang semua kontestan peluangnya sama.
Persija sendiri sebenarnya tiga tahun terakhir ini punya peluang juara yang cukup besar. Namun di akhir-akhir musim Persija sering tersandung kerikil.
Kalau dikatakan yang paling mempengaruhi sebenarnya tidak bisa membeberkan satu persatu. Namun ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh.
Seperti, tahun kemarin, peluang persija sebenarnya cukup besar. Namun jadwal yang cukup padat dimana satu bulan bermain 12 kali. Di dunia manapun ini tidak cukup wajar.
Pemain di dunia manapun pasti mengalami saat-saat di mana dia kehilangan sentuhan, begitu juga dengan saya. Tahun ini penampilan saya memang tidak seperti yang saya harapkan. Tapi semua kembali pada diri saya.
Saya yakin dengan kemampuan saya. Saya tahu banyak kiritik yang menghampiri saya namun itu bagian dari kecintaan mereka terhadap saya. Saya jadikan itu sebagai suport.
Ini hanyalah masalah waktu, ketika waktunya datang saya akan kembali seperti biasanya.
Apakah ada pengaruh skema atau permainan tim terhadap penurunan yang Anda alami?
Tidak fair kalau tim dikatakan tidak mensuport saya saat tampil di lapangan. Ini lebih kepada sentuhan-sentuhan saya yang sedang tidak bagus.
Baru-baru ini PSSI kembali memberikan kesempatan kepada pemain yang dipanggil untuk masuk timnas berlaga di kompetisi nasional. Apa tanggapan Anda?
Menurut saya itu lebih baik. Di manapun, liga itu adalah tempat pematangan pemain. Menurut saya kebijakan ini merupakan bagian dari diskusi dengan banyak pihak.
Secara pribadi saya tidak mengenal Riedl (Alfred). Namun secara kepelatihan saya pernah bertemu dia saat masih melatih Vietnam. Untuk menilai pelatih mungkin bukan hak saya. Namun menurut saya, Riedl adalah pelatih yang baik.
Saya tidak pernah berniat mengundurkan diri dari tim nasional. Yang membuat saya berhenti adalah ketika sang pelatih sudah tidak memanggil saya lagi. Ini adalah komitmen saya sejak pertama kali memperkuat tim nasional.
"Saya tidak mengatakan ini kondisi riil sepakbola kita saat ini. Namun menurut saya sudah banyak cerita tentang 'zaman om dulu' yang sudah tidak relevan lagi. Saya tahu tulisan saya yang satu itu memantik penilaian positif maupun negatif dari senior-senior saya.
Namun menuru saya itu faktanya. Sudah tidak zamannya lagi kita ngomongin zaman yang dulu-dulu karena sepakbola Indonesia saat ini sudah sangat terpuruk. Kita harus kesampingkan dulu ego kita, siapa yang sok hebat, siapa yang lebih hebat, saya rasa kita perlu simpan itu dulu baik-baik.
Maksudnya, kita perlu gerakan nyata bagaimana sepakbola kita ini lebih baik lagi. Itu yang ingin saya sampaikan, intinya seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar