Cari Blog Ini


ShoutMix chat widget

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini (Blog KangFatur)

HasiL Pertandingan

ISL PSPS (2) vs (2) PERSIJA
Minggu, 26 September 2010 Std. H.Agus SaLim-Padang

Indonesia Super League

Sabtu, 16 Oktober 2010 PERSIJA vs PERSELA
PkL.15.30 Live ANTV Std. Senayan Jakarta

PiaLa Indonesia

___________ PERSIJA 2010/2011
RCTI OK Senayan Jakarta
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 03 Juni 2010

Masih "Ingat"'Kah

 Pemain asing datang dan pergi di kancah sepak bola Indonesia. Tetapi, Antonio Claudio mampu bertahan hingga belasan tahun.

Banyak yang heran, sosok Antonio Claudio masih bertahan. Bahkan, per­mainan pemain yang akrab disapa Toyo tersebut masih stabil di atas la­pangan. Padahal, sejak Liga Indonesia I bergulir 1994, namanya beredar di orbit sepak bola tanah air.

Dia pun masih mampu menghadang serangan lawan-lawannya. Padahal, pria asal Brazil tersebut sudah tidak muda lagi.

Pemain yang mengaku berusia 35 tahun itu menjadi jaminan kukuhnya lini belakang tim yang dibelanya. Wajar klub-klub papan atas Indonesia seperti Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Persib Bandung pernah memakai tenaga dan kemampuannya.

Terakhir, Semen Padang merasakan betapa berartinya sosok Toyo. Klub asal Sumatera Barat tersebut sukses di­bawanya menempati posisi III Kompetisi Divisi Utama 2009-2010 sekaligus merebut tiket Indonesia Super League (ISL) musim depan. Sebagai kapten, dia terlihat sangat bahagia.


'Alhamdulillah, melalui perjuangan yang berat, kami mampu meloloskan tim ini ke Indonesia Super League. Ini adalah prestasi besar,' kata Toyo.

Dalam setiap penampilannya bersama Semen Padang, dia tak pernah kenal lelah. Wajar, karena di Padang, dia memulai karir sepak bolanya di Indonesia. Di Padang pula, dia menemukan tambatan hatinya, Deria Eldesmarni.

Dia pun menikahi Deria dan menyatakan masuk Islam pada 2000. Dia berganti nama menjadi Fakhruzaman.

Bagi Toyo, keberhasilan meloloskan timnya ke ISL itu tidak lebih dari sumbangsih anak dan istrinya. Teriakan dan dukungan mereka secara langsung dari luar lapangan adalah motivator bagi dia saat berada di lapangan.

'Memang, saya membutuhkan te­riakan mereka saat berlaga di semifinal. Maka, saya bilang ke manajemen untuk datangkan mereka (anak dan istri, Red) ke Solo,' ujar pemain kela­hiran Brazil, 16 April 1975, itu.

Terbukti, kehadiran istri beserta dua anaknya di Stadion Manahan, Solo, Ming­­gu (30/5) membawa dampak positif. To­yo tampil tak kenal kompromi.

'Semua itu tidak datang tiba-tiba, te­tapi berkat latihan dan kerja keras yang sungguh-sungguh,' ungkap ayah Priscilla Claudia dan Claudio Beckham de Oliveira tersebut.

Semangat Toyo tidak berbeda dengan nasib Semen Padang. Menjalani kompetisi Divisi Utama musim ini tidak mudah bagi tim berjuluk si Kabau Si­rah itu. Gempa bumi yang melanda Pa­dang beberapa waktu silam adalah tan­tangan tersendiri bagi mereka.

'Itu adalah bukti bahwa kami mampu bangkit dan mengukir prestasi besar. Namun, kami tidak mau terlena dengan itu. Tantangan di ISL juga sa­ngat berat,' ujar Toyo.

Akhir Juni nanti, sebagai tanda teri­ma kasihnya kepada keluarga, Toyo akan mengajak istri-anaknya untuk ber­libur ke Brazil. 'Yang saya cari da­ri sepak bola ya untuk keluarga. Ja­di, saya ingin menghabiskan waktu li­bur kompetisi dengan membawa anak dan istri berlibur selama sebulan di Brazil,' imbuh pemain yang pernah membawa Persija Jakarta juara Liga Indonesia 2001 itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar