HasiL Pertandingan
ISL | PSPS (2) vs (2) PERSIJA |
Minggu, 26 September 2010 | Std. H.Agus SaLim-Padang |
Indonesia Super League
Sabtu, 16 Oktober 2010 | PERSIJA vs PERSELA |
PkL.15.30 Live ANTV | Std. Senayan Jakarta |
PiaLa Indonesia
___________ | PERSIJA 2010/2011 |
RCTI OK | Senayan Jakarta |
Kamis, 08 April 2010
AKSI DEMO PSSI ( THE JAKMANIA )
sekitar seribu The Jakmania sudah sudah tiba di kantor PSSI di Senayan Jkarta, Kamis, 8 April 2010, pukul 12.10. Suporter Persija Jakarta itu berangkat dari Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Beberapa The Jakmania yang datang menggunakan sepeda motor dan mobil pick up terlihat membawa keranda berwarna hijau serta bunga duka cita. Mereka kini tengah berorasi menuntut perbaikan di PSSI
Sebelumnya diberitakan kalau The Jakmania lebih dulu mengunjungi kantor Menpora. Namun Ketua Harian The Jakmania, Larico Ranggamone meralatnya. "Kami langsung ke kantor PSSI setelah itu baru ke Menpora," kata Larico Ranggamone.
Polisi yang sejak pagi tadi sudah tiba di kantor PSSI mulai bersibuk untuk mengamankan jalannya demo.
Salah satu isi orasi para pendemo adalah menurukan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Orasi selanjutnya disambut nyanyian turunkan Nurdin oleh para pendemo.
Poster-poster pun telah dibentangkan. Bunyinya macam-macam. Ada yang berbunyi "Stop Mafia Wasit", "Revolusi PSSI", "Turunkan Nurdin Halid" serta "Usut Wasit Ambarita."
Wasit Ambarita yang dimaksud adalah Fiator Ambarita. Wasit itu adalah orang yang menghukum Persija dengan tendangan penalti walau terlihat jelas pemain Persik Mahyadi Panggabean melakukan diving.
Aksi demo The Jakmania merupakan bentuk protes terhadap perlakuan tidak adil yang diterima Persija di Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010. Selain isu ini, The Jakmania juga akan menyoroti hasil rekomendasi Kongres Sepakbola Nasional (KSN), Malang.
Suasana kantor PSSI sendiri sampai saat ini masih sepi. Pengurus yang biasanya sudah hadir memilih untuk tidak ngantor hari ini.
DEMO JAKMANIA SIA-SIA ( DEMO LAGI JIKA TAK DI TANGGAPI )
====================================================
Sekitar 2.500 The Jakmania mengepung kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 April 2010. Suporter Persija berjanji bakal turun dalam jumlah yang lebih besar lagi bila tuntutannya tidak dipenuhi.
"Kita akan turun dalam jumlah yang lebih besar bila sampai tuntutan kita tidak dipenuhi," kata Larico Ranggamone, Ketua Harian, The Jakmania di sela-sela demo.
The Jakmania tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, pukul 12.00 WIB dengan menggunakan metromini dan sepedamotor. Selain meletakkan dua keranda dan karangan bunga di depan kantor PSSI, The Jakmania secara bergantian berorasi menggunakan pengeras suara.
Larico dalam wawancara dengan wartawan mengatakan, aksi yang digelar hari ini merupakan bentuk kekecewaan The Jakamnia terhadap kepengurusan PSSI. Menrut Larico, kepengurusan di bawah Nurdin Halid telah gagal memajukan sepakbola nasional.
"Kami menunutut agar PSSI segera mereformasi diri dan segera ada upaya untuk pemberantasan mafia perwasitan," kata Larico.
Sayang, aksi The Jakmania tidak mendapat tanggapan langsung dari pengurus PSSI. Tak satupun petinggi PSSI yang bersedia menemui para pendemo. Bahkan kantor PSSI yang biasanya ramai, hari ini terlihat lengang.
"Ini merupakan bukti dari ketakutan PSSI yang tidak mau menemui rakyatnya. Kita datang untuk aksi damai, harusnya para petinggi PSSI bersedia menemui kita," kata Larico.
"Bila tidak mendapat tanggapan, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Kami akan melibatkan seluruh kelompok suporter yang ada di Indonesia," kata Larico.
Dalam aksinya, The Jakmania membakar sejumlah foto yang dianggap sebagai biang keterpurukan sepakbola nasional. Antara lain, ketua umum PSSI Nurdin Halid, Menpora, Andi Mallarangeng, dan anggota Exco PSSI, Iwan Budianto.
Ketegangan sempat mewarnai aksi The Jakmania saat mereka mendesak untuk masuk ke halaman PSSI. Namun niat The Jakmania dapat dicegah oleh pihak kepolisian yang bertugas.
Tidak berhasil menemui petinggi PSSI, The Jakmania akhirnya memilih untuk menyegel kantor PSSI dengan kain putih dan karangan bunga. "Sejak hari ini, kita menganggap PSSI telah mati," kata Danang Ismartani, Ketua The Jakmania.
Setelah puas menggelar aksi di kantor PSSI, The Jakmania memutuskan untuk mendatangi kantor Menpora, Jalan Pemuda, Jakarta Pusat. Di kantor Menpora, The Jakmania menuntut agar pemerintah lebih konsern dalam membenahi sepakbola nasional.
dEmikian Info,