Cari Blog Ini


ShoutMix chat widget

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini (Blog KangFatur)

HasiL Pertandingan

ISL PSPS (2) vs (2) PERSIJA
Minggu, 26 September 2010 Std. H.Agus SaLim-Padang

Indonesia Super League

Sabtu, 16 Oktober 2010 PERSIJA vs PERSELA
PkL.15.30 Live ANTV Std. Senayan Jakarta

PiaLa Indonesia

___________ PERSIJA 2010/2011
RCTI OK Senayan Jakarta
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 15 Juni 2010

Catatan "Bung Ferry" 7 Keajaiban SepakBoLa Indonesia

Sunday, 23 September 2007
(tulisan ini gw buat sesuai tanggal yg tertera di atas. gw tulis akibat akumulasi kekecewaan gw terhadap kondisi persepakbolaan indonesia. gw tampilin lagi karena rasanya tulisan ini masih relevan dengan kondisi sekarang)

1. KETUA UMUM TERPIDANA
Tidak kurang dari Federasi Sepakbola tertinggi di dunia telah menegur PSSI yang menjalankan roda organisasinya dengan pengarahan dari seorang napi. Tapi bahkan FIFA-pun tak berdaya dengan ulah para pengurus PSSI yang terkesan mengamankan posisi masing-masing. Lebih aneh lagi seluruh jajaran pengurus klub maupun Pengda hanya berlomba aksi cuap-cuap binti protes tanpa ada eksyen yang jelas dan kongkrit.

2. KOMDIS VERSUS KOMDING
Masing-masing mengaku bekerja beracuan pada peraturan FIFA namun anehnya keputusan yang dibuat seringkali berbeda dan tidak jarang bertentangan. Belakangan Komdis merasa gerah dengan pengampunan-pengampunan yang kerap diberikan oleh Komding.




4. TONTONAN BERESIKO TINGGI
Kenapa sih penonton di bioskop begitu sopan padahal tidak jarang film yang dipertontonkan tidak memuaskan dan meninggalkan rasa kecewa dan penasaran. Semua itu karena kenyamanan yang didapat selama menonton. Bandingkan dengan sepakbola. Tiket melambung tinggi di calo, tempat duduk tidak pasti, pintu masuk tidak memadai sehingga menimbulkan antrian panjang, pandangan terhalang pagar, penuh sesaknya pinggir lapangan oleh orang tak berkepentingan, serta bayangan ketakutan akan kekerasan pihak keamanan yang membabi buta. Toh dengan kondisi demikian tetap lahir kelompok-kelompok suporter yang setia memberikan dukungan.

5. PEMBINA TANPA PEMBINAAN
Lupakan pembinaan, yang penting prestasi. Gelar juara bisa mendatangkan simpati dan mengamankan posisi. Bapak Gubernur, Walikota dan Bupati dengan mudahnya mengaku sebagai penggila sekaligus pembina sepakbola. Pemain terbaik dari seluruh negri direkrut, pemain asing diambil sebanyaknya, pemain binaan sendiri terbuang. Bahkan ada pembina yang tega membinasakan fasilitas stadion.

6. PROFESIONALISME TERGUGAT
Sebagian besar tim di liga Indonesia masih mengandalkan dana dari APBD. Ketika kompetisi hanya berjalan selama 6 bulan, pemain mencari alternatif pemasukan lain lewat tarkam. Resiko cedera terpaksa mereka jalani demi mencari tambahan untuk menghidupi keluarga.

7. SUPORTER = KAMBING HITAM
Aksi diving pemain, keberpihakan wasit, ketegasan Pengawas Pertandingan, kekerasan pihak keamanan yang membabi buta, keputusan Komisi Disiplin yang sewenang-wenang tanpa melibatkan para pelaku, pemberitaan negatif media. Semua itu bisa menyulut perasaan tak puas yang menjurus anarkisme. Namun bukan penyebabnya yang diperbaiki malah suporter yang diadili. Asosiasi atau Jambore Suporter hanyalah peluang pihak tertentu untuk mencari popularitas dan materi. Kegiatannya terlalu menggurui tanpa ada solusi. Maklum penyelenggara sama sekali bukan berlatar belakang suporter tim manapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar